Selasa, 26 April 2016

Implementasi Pembelajaran Kontekstual kepada peserta didik

ad300
Advertisement
Pembelajaran kontekstual dapat diterapkan kepada peserta didik dengan memberi peran yang lebih menekankan keaktifan pada peserta didik dengan cara:
Pertama, peserta didik mengikuti proses pembelajaran PAK sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun guru dengan perkembangan mental anak didik.
Kedua, peserta didik  bersedia diatur dalam suatu kelompok belajar untuk saling kerjasama dan saling berhubungan satu sama lain.
Ketiga, peserta didik meresponi kesediaan Guru yang telah menyediakan lingkungan belajar anak didik yang dapat mendukung pembelajaran mandiri.
Keempat, peserta didik harus menyadari keberagaman sesame peserta didik, artinya anak didik yang memiliki kemampuan tidak harus menyatu kelompoknya dengan teman yang seimbang, tetapi seorang peserta didik dapat menjadi guru sebaya dengan teman-temannya yang kurang mampu.
Kelima, peserta didik memiliki memotivasi bertanya atau selalu menggunakan kesempatan untuk bertanya, agar dapat memahami serta menghubungkan pengalaman masa lalunya terhadap pengetahuan yang baru ia temukan.
Keenam, peserta didik bersedia belajar lebih bermakna dengan cara menemukan sendiri.
Ketujuh,  peserta didik memanfaatkan kesempatan untuk mencari tahu tentang pokok-pokok materi serta apa saja yang berkaitan dengan tugas yang telah dirumuskan guru.
Kedelapan, peserta didik menemukan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan, sikap tingkah laku dan keyakinannya pada Tuhan.
Kesembilan, peserta didik bersedia melaksanakan kegiatan inquiri, yaitu bersedia mengerjakan  tugas untuk mencari data tentang “Mengapa kebaktian aliran , kharismatik selalu diikuti dan disenangi oleh para remaja?” Selanjutnya tugas berikut adalah merumuskan jawaban sementara, kemudian mengumpulkan data. Menganalisis, menyimpulkan dan emudian menyajikan hasil temuan di kelas atau di hadapan guru dan teman-teman yang lain.
Kesepuluh, peserta didik mengembangkan sifat ingin tahu terhadap materi yang diajarkan. Misalnya Apa perbedaa baptisan percik dengan baptisan selam?
Kesebelas, peserta didik bersedia belajar dalam bentuk kelompok. Misalnya kelompok Nuh, Kelompok Daud, Kelompok Thomas. Di sini nama kelompok diambil dari nama nabi, rasul, jemaat atau tempat pelayanan Yesus yang ada dalam Alkitab. Dalam setiap kelompok harus saling ada keterkaitan atau ketergantungan, agar proses belajarnya lebih bervariasi dan memungkinkan anak didik saling membutuhkan serta bertukar pengalaman.
Keduabelas, peserta didik mengikuti model  sebagai acuan atau referensi bagi anak didik. Misalnya “ beribadah kepada Tuhan”. Dengan melihat  guru PAK yang rajin ke Gereja. Melalui ketekunan Guru PAK, keikhlasan Guru PAK, kejujuran dan dengan perbuatan nyata Guru PAK setiap saat.
Ketigabelas, peserta didik bersedia mengikuti refleksi pada akhir pertemuan pembelajaran, agar mereka merasakan sesuatu yang bermakna.

Keempatbelas, peserta didik harus mengikuti kemajuan belajar dengan melihat hasil penilaian yang sebenarnya tentang hasil belajar yang diberikan Guru PAK.
Share This
Previous Post
Next Post

Pellentesque vitae lectus in mauris sollicitudin ornare sit amet eget ligula. Donec pharetra, arcu eu consectetur semper, est nulla sodales risus, vel efficitur orci justo quis tellus. Phasellus sit amet est pharetra

0 komentar: