![]() |
| Advertisement |
Pembelajaran kontekstual dapat diterapkan kepada peserta didik
dengan memberi peran yang lebih menekankan keaktifan
pada peserta didik dengan cara:
Pertama,
peserta didik mengikuti proses pembelajaran PAK sesuai
dengan rencana pembelajaran yang disusun guru dengan perkembangan mental anak
didik.
Kedua,
peserta didik bersedia diatur dalam suatu kelompok belajar
untuk saling kerjasama dan saling berhubungan satu sama lain.
Ketiga,
peserta didik meresponi kesediaan Guru yang telah menyediakan
lingkungan belajar anak didik yang dapat mendukung pembelajaran mandiri.
Keempat, peserta didik harus
menyadari keberagaman sesame peserta didik, artinya anak didik yang memiliki
kemampuan tidak harus menyatu kelompoknya dengan teman yang seimbang, tetapi seorang
peserta didik dapat menjadi guru sebaya dengan teman-temannya yang kurang
mampu.
Kelima, peserta didik memiliki memotivasi
bertanya atau selalu menggunakan kesempatan untuk bertanya, agar dapat memahami
serta menghubungkan pengalaman masa lalunya terhadap pengetahuan yang baru ia
temukan.
Keenam, peserta didik bersedia belajar
lebih bermakna dengan cara menemukan sendiri.
Ketujuh, peserta
didik memanfaatkan kesempatan untuk mencari tahu tentang pokok-pokok materi
serta apa saja yang berkaitan dengan tugas yang telah dirumuskan guru.
Kedelapan, peserta didik menemukan
mengkonstruksikan sendiri pengetahuan, sikap tingkah laku dan keyakinannya pada
Tuhan.
Kesembilan, peserta didik
bersedia melaksanakan kegiatan inquiri, yaitu bersedia mengerjakan tugas untuk mencari data tentang “Mengapa
kebaktian aliran , kharismatik selalu diikuti dan disenangi oleh para remaja?”
Selanjutnya tugas berikut adalah merumuskan jawaban sementara, kemudian
mengumpulkan data. Menganalisis, menyimpulkan dan emudian menyajikan hasil
temuan di kelas atau di hadapan guru dan teman-teman yang lain.
Kesepuluh, peserta didik mengembangkan
sifat ingin tahu terhadap materi yang diajarkan. Misalnya Apa perbedaa baptisan
percik dengan baptisan selam?
Kesebelas, peserta didik
bersedia belajar dalam bentuk kelompok. Misalnya kelompok Nuh, Kelompok Daud, Kelompok Thomas. Di sini nama kelompok diambil dari nama nabi, rasul, jemaat atau tempat
pelayanan Yesus yang ada dalam Alkitab. Dalam setiap kelompok harus saling ada
keterkaitan atau ketergantungan, agar proses belajarnya lebih bervariasi dan
memungkinkan anak didik saling membutuhkan serta bertukar pengalaman.
Keduabelas, peserta didik
mengikuti model sebagai acuan atau
referensi bagi anak didik. Misalnya “ beribadah kepada Tuhan”. Dengan melihat guru PAK yang rajin ke Gereja. Melalui
ketekunan Guru PAK, keikhlasan Guru PAK, kejujuran dan dengan perbuatan nyata
Guru PAK setiap saat.
Ketigabelas, peserta didik
bersedia mengikuti refleksi pada akhir pertemuan pembelajaran, agar mereka merasakan
sesuatu yang bermakna.
Keempatbelas, peserta didik
harus mengikuti kemajuan belajar dengan melihat hasil penilaian yang sebenarnya
tentang hasil belajar yang diberikan Guru PAK.




0 komentar: